Friday, August 29, 2014

Pra Perkuliahan (Part 2)

Hari ketiga pra perkuliahan dilakukan terpisah oleh masing-masing program studi. Untuk prodi PKn bertempat di auditorium FPIPS yang diawali dengan materi dari Ketua Jurusan mengenai strategi membaca, pemaparan profil PKn oleh Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan. Pada saat pemaparan profil PKn digabung dengan mahasiswa baru dari s1. Setelah istirahat, jam 1 dilanjutkan materi mengenai budaya membaca dan menulis. Pada sesi ini, kita dibagi menjadi dua kelompok sesuai kelas. Kelas A di ruang pertemuan lantai 4 dan kelas B di lantai 3 dengan fasilitas yang sangat memadai. Adapun yang membuatku “mikir” lagi saat itu dengan pertanyaan yang diajukan dosen “berapa buku yang telah Anda baca selama seminggu atau satu bulan?”. Aku memang jarang sekali baca buku, dari dulu sudah diniatkan akan menyisihkan uang untuk membeli buku setiap bulannya namun sampai sekarang belum tercapai juga. Satu buku pun sepertinya tidak aku selesaikan dalam beberapa bulan bahkan satu tahun. Jangankan buku di luar perkuliahan, buku perkuliahan pun aku hanya membacanya yang aku pikir diperlukan saja. Kalau novel-novel, aku kalah sama mamah yang lebih banyak tahu tentang novel-novel yang bagus. Untuk saat ini, aku akan membaca sebuah buku jika mamah mengabariku bahwa buku tersebut bagus untuk dibaca baru aku akan membacanya.  Sungguh, membaca buku belum menjadi budaya bagiku, tapi “lets gone be by gone”, yang lalu biarlah berlalu, mudah-mudahan ini bisa jadi pelajaran juga buat aku pribadi.
Masih di tempat yang sama, hari keempat pra perkuliahan membahas tentang strategi menulis teks akademik dan analisis artikel jurnal. Dari pembahasan tersebut, aku jadi sadar bahwa menulis itu merupakan keterampilan yang akan bisa dicapai jika terus dilatih. Artinya jangan takut salah untuk terus mencoba menulis, sangat wajar jika tulisan pertama kita masih salah. Pun sama seperti yang pernah menulis tapi sudah sangat lama tidak menulis, mungkin akan terasa canggung kembali. Tapi aku yakin, dengan terus berlatih, keterampilan menulis akan semakin baik. Selain itu, masih banyak lagi langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk menulis khususnya menulis teks akademik. Dalam pembahasan analisis artikel jurnal, aku dapat banyak informasi baru tentang cara membuat artikel jurnal, cara mengajukan artikel jurnal ke jurnal nasional maupun internasional. Di akhir pembahasan, kita langsung ditugaskan untuk menganalisis beberapa artikel jurnal nasional dan internasional yang berkaitan dengan PKn dalam sebuah tulisan. Tulisan tersebut ditulis tangan dalam kertas polio minimal dua halaman dalam waktu sekitar dua jam.
*lagi pusing-pusing nganalisis jurnal, foto dulu :D

Setelah menulis selesai dan istirahat sejenak, sekitar jam 4 sore dilanjut dengan evaluasi dan penutupan. Evaluasi dan penutupan ini seharusnya dilaksanakan pada hari kelima, yaitu pada hari Jumat, namun karena prodi akan mengadakan sidang sarjana, jadi dipajukan sore itu. Evaluasi dari pra perkuliahan ini seperti ujian pada umunya, satu lembar kertas soal yang terdiri dari lima soal dan satu lembar lagi kertas polio untuk jawaban. Soal-soal tersebut merupakan materi yang telah disampaikan selam pra perkuliahan. Selanjutnya penutupan langsung oleh Ketua Jurusan.
Alhamdulillah pra perkuliahan selesai, Senin depan sudah mulai kuliah. Semangat ;)

Pra Perkuliahan (Part 1)

Hari pertama pra perkuliahan ada kuliah umum dan pemaparan seputar SPs UPI yang bertempat di Gedung Ahmad Sanusi UPI atau dulunya bernama Balai Pertemuan Umum (BPU) UPI. Dimulai dari jam 8 pagi sampai sekitar jam 3 sore. Awalnya aku benar-benar tidak tahu apa saja agenda selama pra perkuliahan ini. Namun yang aku pikir pra perkuliahan ini tidak akan mungkin sama dengan mahasiswa baru jenjang s1 yang menggunakan berbagai atribut yang ditentukan oleh panitia. Di hari pertama ini, aku pergi bersama teman sekelasku saat kita kuliah s1 dulu yang sekarang sama-sama melanjutkan pendidikan masih di kampus ini. Sambil mengikuti rangkaian acara dengan tiga sesi, aku pun banyak bertemu dengan teman baru, berkenalan sambil sesekali bertukar informasi mengenai pra perkuliahan. Ternyata jadwal pra perkuliahan dan jadwal kuliah sudah ada di websitenya SPs, kita bisa langsung men-download-nya. Sekitar jam 9, ada kuliah umum dari Sekjen Kemdikbud, dilanjut pemaparan perkuliahan di SPs dan jam 1 pemaparan mengenai disiplin mahasiswa yang kurang lebih menjelaskan peraturan di kampus.
Pada saat sesi tanya jawab dalam kuliah umum, yang paling menarik menurut aku yaitu membahas tentang kurikulum 2013 dan kabar tentang kuliah s2 yang diperpanjang menjadi empat tahun. Beliau menegaskan bahwa waktu kuliah s2 tidak mungkin akan menjadi empat tahun, bahkan di kampus-kampus di dunia pun tidak ada perkuliahan s2 yang diselesaikan dalam waktu empat tahun, yang ada hanya jumlah SKS nya yang ditambahkan, sehingga dalam setiap semester, SKS nya dipadatkan. Peraturan ini baru disahkan bulan Juni lalu dan baru akan dilaksanakan tahun ajaran baru 2015/2016. Dalam peraturan tersebut kurang lebih menyatakan jumlah SKS yang harus ditempuh dalam jenjang pendidikan s2 ditambah menjadi sebanyak 72 SKS dari yang biasanya sekitar 48-54 SKS, sehingga kabar yang beredar adalah waktu untuk menyelesaikan pendidikan s2 diperpanjang menjadi empat tahun.
Ada pun informasi yang membuat kita “mikir” saat pemaparan seputar SPs UPI yaitu tentang “Hari Sakaratul Maut” (HSM) bagi mahasiswa angkatan 2014 ini. HSM berarti hari maksimal kita harus sudah menyelesaikan kuliah alias harus sudah lulus. Seperti yang telah kita ketahui, untuk jenjang s2 maksimal waktu tempuh kuliah itu tiga tahun. Jika lebih dari tiga tahun, maka mahasiswa yang bersangkutan dianggap drop out (DO) dan apabila ingin melanjutkan, tidak bisa masuk kembalai kepada program studi asal, tetapi harus memilih program studi yang lain. Misalnya tahun sekarang masuk program studi PKn, namun tiga tahun berikutnya belum dapat menyelesaikan kuliah karena berbagai kendala, maka dengan terpaksa harus DO meskipun sedang menyusun tesis. Jika ingin masuk kembali ke SPs, tidak bisa kembali ke prodi PKn namun harus masuk atau memilih prodi lain selain dari PKn. Begitupun dengan mahasiswa s3 yang harus dapat menyelesaikan kuliahnya maksimal empat tahun. Jika tidak, maka harus DO juga. HSM bagi mahasiswa baru s2 itu jatuh pada tanggal 31 Agustus 2017 dan bagi mahasiswa baru s3 yaitu 1 tahun setelahnya. Mudah-mudahan kita bisa menyelesaikan kuliah ini tepat waktu, aamiin yra.
Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah kemampuan Bahasa Inggris. Pada saat tes masuk SPs, soal yang diujikan adalah soal Bahasa Inggris dan Tes Potensi Akademik. Untuk mahasiswa yang kemampuan Bahasa Inggrisnya sudah memenuhi syarat, maka ia akan menerima surat dari SPs. Namun bagi mahasiswa yang tidak menerimanya, maka ia harus mengikuti tes TOEFL atau setara TOEFL dengan skor minimal 450 bagi mahasiswa s2. Bukti mengikuti tes TOEFL ini harus dikumpulkan maksimal pada semester satu. Bagi teman-teman yang masih duduk di bangku s1, lebih baik pelajari Bahasa Inggris dari sekarang karena kemampuan bahasa asing kita akan terus bermanfaat bagi kita kedepannya, baik untuk melanjutkan pendidikan maupun untuk kebutuhan bekerja nanti. Terlebih untuk persyaratan beasiswa s2 dalam dan luar negeri biasanya selalu dibutuhkan bukti tes TOEFL atau setara dengan skor minimal 500 untuk dalam negeri dan 550 untuk beasiswa ke luar negeri. Tetapi untuk siapapun tidak ada kata terlambat untuk terus mempelajari bahasa asing. Seperti aku yang masih sangat jauh dari rata-rata, masih harus terus mempelajarai bahasa asing. Untuk mengajukan beasiswa pun, skor TOEFL aku belum memenuhi syarat, sehingga aku harus terus belajar. Selain untuk tuntutan akademik, masih banyak manfaat lain dari memiliki kemampuan bahasa asing.
Di hari kedua pra perkuliahan, jam 7 pagi penerimaan mahasiswa baru oleh rektor UPI dan kuliah umum di gymnasium bersama-sama dengan mahasiswa baru jenjang s1. Pada sesi ini, aku jadi teringat empat tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2010 aku pun merasakan hal yang sama sebagai mahasiswa baru jenjang s1, mengikuti masa orientasi kampus dan kuliah umum UPI (MOKA-KU UPI), mengenakan pakaian putih hitam dengan berbagai atribut warna-warni yang ditentukan oleh panitia tanpa rasa malu sedikit pun. Saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, aku berangkat dari tempat kos sekitar jam 5 selepas sahur langsung mandi dan siap-siap mengikuti rangkaian acara MOKA-KU UPI. Ya, saat langit masih gelap aku harus segera sampai di gymnasium karena takut terlambat. Berbagai rangkaian acara aku ikuti selama empat hari, memang sangat cape namun banyak juga hal positif yang aku dapat sebagai mahasiswa baru di kampus ini. Jika aku ingat kejadian itu sekarang, jadi ingin senyum-senyum sendiri, rasanya sangat lucu, konyol, polos, ah meskipun begitu tetaplah menjadi unforgettable moment, hihihi. Pada tahun ini, ada sesuatu yang baru bagiku saat sesi penerimaan mahasiswa baru yaitu adanya janji mahasiswa tentang anti plagiat, anti perpeloncoan, dan anti mencontek. Perwakilan dari setiap fakultas dan perwakilan dari kampus daerah masing-masing dua orang maju ke depan untuk membacakannya dan diikuti oleh seluruh mahasiswa baru. Entah dari tahun kemarin atau tahun ini mulai ada janji tersebut, yang jelas adanya janji mahasiswa itu untuk kebaikan mahasiswa sendiri, dosen, lembaga, dan yang lainnya.
 *kurang jelas ya? maklum, diambil dari lt.3, pake kamera hp lagi :D
Jam 10 di hari kedua ini, dilanjut dengan materi tentang plagiarism di BPU dan pemaparan tentang Forum Komunikasi Mahasiswa (FKM) pada jam 1nya setelah istirahat. FKM ini merupakan suatu organisasi di SPs UPI yang menaungi berbagai kegiatan di luar perkuliahan dengan berbagai bidang/departemen. Mungkin tidak jauh berbeda dengan BEM untuk mahasiswa s1. Melihat berbagai kegiatan yang ditayangkan membuatku ingin mengikutinya, ingin mencari pengalaman dari FKM ini.
 --Bersambung...