Thursday, June 21, 2012

Rasulullah SAW, sosok pemimpin yang baik

Pada zaman Rasulullah SAW., keinginan menjadi seorang pemimpin itu jauh berbeda dengan sekarang yang hanya memdahulukan kepentingan pribadi atau kelompok daripada kepentingan orang lain atau pun public. Banyak orang yang berbondong-bondong ingin menjadi ingin menjadi pemimpin dengan tujuan tertentu, seperti hanya ingin memiliki jabatan paling tinggi semata. Bahkan pemilihan pemimpin di Indonesia saat ini, hanya dengan “sogokan” uang atau pun materi lainnya dapat mengintervensi orang untuk mengikutinya tanpa mengetahui asal-asul dan seluk beluk yang dimiliki. Memang tidak semua pemimpin seperti itu, namun tidak menutup kemungkinan hal itu bisa terjadi dan pada kenyataannya banyak permainan politik disana.
Menjadi seorang pemimpin memang bukan hal yang mudah karena pemimpin itu memiliki tanggung jawab yang besar. Namun jika benar-benar memiliki keinginan yang kuat dengan niat yang benar dan visi misi untuk memajukan sesuatu yang dipimpinnya, serta menjunjung tinggi nilai kejujuran, dia pun akan dapat menjadikan apa yang dipimpinnya itu benar.  Seperti sosok Rasulullah SAW sebagai pemimpin yang adil, jujur, bijaksana, dan amanah, dapat dijadikan contoh bagi kita. Intinya, seorang pemimpin itu tidak hanya mementingkan tingkat kecerdasan semata, tetapi juga harus memiliki hati nurani karena hati nurani itu tidak mungkin melakukan hal-hal yang kurang baik. Hati nurani itu suci, bahkan menurut beberapa ulama sifat hati nurani itu seperti dalam asma’ul husna. Pemimpin yang seperti itu tentunya tidak hany diidolakan namun juga mendapat pahala. Insya Allah…
Dalam ajaran islam, tepatnya dalam kitab suci Al Qur’an pun telah dibahas tentang pemimpin bahwa setiap orang itu adalah pemimpin. Meskipun dia bukan presiden, gubernur, ketua RW, ketua kelas, atapun yang lainnya, dia tetap dapat dikatakan sebagai pemimpin, minimal pemimpin untuk dirinya sendiri. Dia dapat mengatur kehidupannya dengan baik atau sebaliknya, tergantung dirinya sendiri. Jika seseorang belum bisa memimpin dirinya sendiri dengan baik maka kecil kemungkinan dia bisa memimpin orang lain. Jadi, carilah pemimpin yang telah bisa mengatur dirinya sendiri dengan baik. Pemimpin yang seperti itu tentunya.

*NB: Postingan ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat PLKM 2012 dan ditulis 1 jam sebelum batas pengumpulan. Mungkin bisa dibilang “the power of kepepet” :D makasih buat teh Santi yang udah ngasih insprasi saat berbincang-bincang tadi :D yang mau ngasih kritik dan saran mangga komen disini :)

No comments:

Post a Comment