Monday, November 21, 2011

Tujuh peran utama kepala sekolah

Kepala sekolah sebagai pemimpin dalam suatu sekolah yang mengkoordinir semua aspek yang ada di sekolah tersebut. Kepala sekolah bertanggung jawab mengatur segala sesuatu yang berlangsung di suatu sekolah. Mulai dari pengembangan kurikulum, tenaga pendidik, peserta didik, sarana prasarana, sampai ke pembiayaan. Semua itu tidak dilaksanakan sendiri oleh kepala sekolah, namun melibatkan komunitas sekolah itu sendiri. Peran kepala sekolah sangat berpengaruh untuk mencapai tujuan sekolah. Apabila peran kepalah sekolah tersebut berjalan secara optimal, hasilnya pun akan optimal begitupun sebaliknya.
Adapun tujuh peran utama kepala sekolah menurut kebijakan pendidikan nasional (Depdiknas, 2006), yaitu sebagai : (1) educator (pendidik); (2) manajer; (3) administrator; (4) supervisor (penyelia); (5) leader (pemimpin); (6) pencipta iklim kerja; dan (7) wirausahawan. Berikut ini akan diuraikan secara singkat satu persatu :
1.      Kepala sekolah sebagai educator (pendidik)
Tidak hanya guru yang dikatakan sebagai pendidik, kepala sekolah pun sebagai pendidik. Pendidik disini berarti melaksanakan kegiatan perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi pembelajaran. Kegiatan perencanaan menyusun perangkat-perangkat pembelajaran, kegiata pengelolaan menerapkan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien, dan kegiatan evaluasi memperbaiki system pembelajaran, memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat terus menerus meningkatkan kompetesinya. Sebagai pendidik, kepala sekolah juga berfungsi membimbing siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya.
2.      Kepala sekolah sebagai manager (pengelola)
Sebagai pengelola, kepala sekolah secara operasional melaksanakan pengelolaan kurikulum, peserta didik, ketenagaan, keuangan, sarana dan prasarana, hubungan antara sekolah dan masyarakat, dan ketatausahaan sekolah. Semua kegiatan-kegiatan operasional tersebut dilakukan melalui oleh seperangkat prosedur kerja berikut: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Berdasarkan tantangan yang dihadapi sekolah, maka sebagai pemimpin, kepala sekolah melaksanakan pendekatan-pendekatan baru dalam rangka meningkatkan kapasitas sekolah.

3.      Kepala sekolah sebagai administrator
Kepala sekolah sebagai administrator bertanggung jawab dalam kegiatan administrasi ketatausahaan di sekolahnya untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Untuk tercapainya visi dan misi suatu sekolah pun tidak terlepas dari pengelolaan keuangan yang dialokasikan oleh kepala sekolah. Kepala sekolah mempunyai hak tertinggi dalam mengambil keputusan atau kebijakan di sekolahnya dengan menganalisis lingkungan baik dalam bidan politik, ekonomi, sosial budaya, secara cermat.

4.      Kepala sekolah sebagai supervisor (pengawas)
Sebagai supervisor, kepala sekolah mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. Sergiovani dan Starrat (1993) menyatakan bahwa supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor mempelajari tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah, serta berupaya menjadikan sekolah sebagai komunitas belajar yang lebih efektif.
Supervisi merupakan pembinaan ke arah perbaikan situasi. Pembinaan ini berupa bimbingan atau tuntutan termasuk pengajaran dan peningkatan mutu mengajar dan belajar untuk mencapai tujuan sekolah.
Supervisi juga bisa diartikan usaha untuk membantu dan melayani guru dalam meningkatkan kompetensinya. Supervisi tidak langsung diarahkan kepada siswa, tetapi kepada guru yang membina siswa itu. Supervisi bersifat konsultatif.
Untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan, kepala sekolah harus mampu melakukan pengawasan yang merupakan control agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang ingin dicapai dan mencegah agar tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan.

5.      Kepala sekolah sebagai leader (pemimpin)
Sebagai pemimpin, kepala sekolah berfungsi menggerakkan semua potensi sekolah, khususnya tenaga guru dan tenaga kependidikan bagi pencapaian tujuan sekolah. Dalam upaya menggerakkan potensi tersebut, kepala sekolah dituntut menerapkan prinsip-prinsip dan metode-metode kepemimpinan yang sesuai dengan mengedepankan keteladanan, pemotivasian, dan pemberdayaan staf. Kepala sekolah tidak hanya menggerakkan semua potensi sekolah, namun juga memberi contoh dari sikap dan tingkah laku kepala sekolah itu sendiri.

6.      Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja
Kepala sekolah sebagai pencipta iklim sekolah hendaknya mendorong guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk menunjukkan kinerjanya secara optimal dalam kondisi apapun dengan meningkatkan kompetensinya. Kepala sekolah harus mampu menciptakan kondisi kerja yang sehat yang akan memberikan dorongan bagi semua staf untuk bekerjasam dalam rangka mencapai tujuan sekolah.

7.      Kepala sekolah sebagai wirausahawan
Sebagai wirausahawan, kepala sekolah berfungsi sebagai inspirator bagi munculnya ide-ide kreatif dan inovatif dalam mengelola sekolah. Ide-ide kreatif diperlukan terutama karena sekolah memiliki keterbatasan sumber daya keuangan dan pada saat yang sama memiliki kelebihan dari sisi potensi baik internal maupun lingkungan, terutama yang bersumber dari masyarakat maupun dari pemerintah setempat.
Sejauh mana kepala sekolah dapat mewujudkan peran-peran di atas, secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan kontribusi yang dapat membawa efek terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah untuk mencapai tujuan sekolah tersebut.

Sumber :

No comments:

Post a Comment