"Man jadda wajada" (barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka dapatlah ia)
Pertama kali aku mendengar kata mutiara ini saat aku duduk di bangku kelas 1 Smp dalam pelajaran mahfudzot. Mahfudzot merupakan satu dari 33 mata pelajaran yang aku pelajari saat itu dan bisa diartikan sebagai kata-kata mutiara. Setiap pertemuannya, Ustadz (guru) memberikan 5-10 mahfudzot dan harus langsung dihafal setelah Ustadz selesai menjelaskannya satu persatu. Saat itu aku hanya menghafal saja tanpa mendalami makna dari kata tersebut.
Saat kuliah...
Ketika nilai semester 2 keluar, aku bandingkan dengan nilai semester 1 ternyata turun drastis. Sedih dan kecewa pasti ada. Tapi aku sadar, itu memang salahku sendiri. Mungkin aku memang tidak menguasai apa yang harus aku kuasai. Saat itu juga aku langsung menghubungi mamahku di rumah, menceritakan nilai yang ku dapat. Mamah tidak marah sama sekali, mamah hanya menasehatiku untuk tetap semangat dan di akhir nasehatnya mamah bilang "man jadda wajada". Sejak saat itulah aku memaknai kata mutiara tersebut dan selalu aku ingat ketika aku sedang "jatuh" :) makasih mamah sayang...
Jika kita mengkajinya, makna kata mutiara itu memang sangat luas. Bayangkan saja, jika kita bersungguh-sungguh dalam menghadapi berbagai hal maka kemungkinan besar apa yang kita tuju itu akan tercapai. Tapi bersungguh-sungguh disini tidak hanya do'a atau usaha saja. Do'a dan usaha juga harus seimbang karena usaha tanpa do'a itu sombong dan do'a tanpa usaha tanpa do'a itu bohong :)
Semangat untuk selalu bersungguh-sungguh :)
Jika kita mengkajinya, makna kata mutiara itu memang sangat luas. Bayangkan saja, jika kita bersungguh-sungguh dalam menghadapi berbagai hal maka kemungkinan besar apa yang kita tuju itu akan tercapai. Tapi bersungguh-sungguh disini tidak hanya do'a atau usaha saja. Do'a dan usaha juga harus seimbang karena usaha tanpa do'a itu sombong dan do'a tanpa usaha tanpa do'a itu bohong :)
Semangat untuk selalu bersungguh-sungguh :)
No comments:
Post a Comment