Teringat saat aku duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 4, aku terkena penyakit gejala typus selama 3 hari. Teman-teman sekelasku menjengukku ke rumah. Esok harinya aku merasa sudak lebih baik dan pergi ke sekolah seperti biasa. Karena di sekolah mungkin aku terlalu aktif padahal badanku belum sembuh total, aku kembali sakit. Setelah diperiksa ke dokter ternyata aku terkena penyakit typus, bukan gejala lagi.
Aku benar-benar lemas, untuk berdiri pun aku tidak kuat. Bahkan untuk buang air ke kamar mandi, aku harus digendong oleh ayah ataupun ibu. Badanku sangat panas. Segala macam makanan rasanya tidak enak. Terlebih aku tidak boleh makan makanan yang berminyak, nasi pun harus diganti dengan bubur. Setiap hari aku harus minum obat 3 kali, pagi siang dan sore dengan obat yang sangat pahit karena aku tidak bisa minum obat seperti layaknya orang lain, aku tak bisa menelannya meski dengan bantuan air minum. Obat yang aku minum harus dibubukkan untuk obat tablet dan dibuka, diambil bubuknya untuk obat kapsul. Wuiih..pahit sekali bukan?Aku masih ingat, air yang diminum saat minum obat itu air teh hangat. Sehingga aku tidak suka dengan air teh beberapa bulan. Air teh terasa pahit di mulutku mungkin karena sugesti aku saat minum obat 1 bulan lamanya. Ya, aku sakit saat itu sekitar 1 bulan. Meninggalkan pelajaran di sekolah dan merepotkan orang-orang di rumah terlebih orang tuaku.
Satu
minggu setelah aku sakit, saat di sekolah tiba-tiba teman sekelasku menjauhiku.
Aku merasa sangat aneh karena aku tak merasa punya kesalahan. Tiba-tiba
sepulang sekolah, aku ditarik temanku dan menutup mataku. Aku dibawa ke suatu
tempat, entah kemana. Awalnya aku tidak mengerti maksudnya apa. Tiba-tiba lagi
aku didorong sampai aku jatuh ke kolam yang cukup luas tak jauh dari gedung
sekolahku, lalu teman-temanku mengucapkan selamat ulang tahun yang ke 9 saat
itu dengan memberikan sebuah kado yang berisi tempat pensil warna ungu. Aku
sangat kaget dengan kejutan tersebut, ternyata teman-temanku tahu hari ulang
tahunku.
Teman-temanku
memang baik, perhatian, meski kadang membuatku jengkel. Aku sangat merindukan
mereka. Entah dimana mereka sekarang, sulit sekali untuk menghubunginya, apa
lagi untuk bertemu. Ada beberapa yang bisa dihubungi namun untuk bertemu dan
menyatukan semuanya belum tercapai juga sampai sekarang.
Itulah
ceritaku saat kelas 4 SD, ada senang juga sedih. Apa ceritamu? :D
No comments:
Post a Comment